Judul
Ayunan Sederhana (Gerak Harmonis)
Tujuan
Menentukan percepatan gravitasi bumi di lingkungan SMA Negeri 2 Kuningan
Alat dan Bahan
a.
Kelereng (sebagai beban)
b.
Banang (sebagai panjang tali)
c.
Paku atau jarum pentul (sebagai statip)
d.
Kain kasa (sebagai pembungkus)
e.
Busur derajat
f.
Penggaris
g.
Stopwatch
h.
Milimeter block
i.
Kalkulator
Prosedur Kerja
a.
Ikatkanlah kelereng dengan menggunakan kain kasa sebagai
beban.
b.
Tancapkan paku atau jarum pentul sebagai statip untuk
menggantungkan kelereng sehingga dapat berayun.
c.
Pasangkan alat seperti pada gambar.
d.
Dengan menggunakan busur derajat ukurlah sudut 100
terhadap vertikal sebagai sudut ayunan sederhana
e.
Lepakskanlah kelereng dengan sudut tersebut diatas hingga
dapat berayun.
f.
Beberapa saat setelah itu, pada posisi di A tekan
stopwatch untuk 20 ayunan (1 ayunan = A-B-C-B-A
g.
Catat waktu untuk 20 ayunan tersebut untuk panjang tali
pertama.
h.
Tentukan perioda pertama untuk panjang tali pertama
(T=t/20 ; t=waktu untuk 20 ayunan).
i.
Lakukan hal yang sama sampai 3 kali untuk panjang tali
yang sama, guna mencari T rata-rata
j.
Lakukan percobaan ini untuk 8 kali panjang tali yang
berbeda
Materi Penunjang
Bandul sederhana terdiri dari sebuah beban kecil bermassa m diikat dengan
tali lemas atau dengan benang. Ketika diayunkan, ayunan akan bergetar dengan
amplitudo A, perioda T, dan frekuensi f. Tetapi pada suatu saat ayunan
diakibatkan oleh adanya gaya peredam. Gaya peredam merupakan gaya yang selalu
melawan gerakan ayunan bandul atau getaran pegas itu sendiri.
Getaran yang dihasilkan
dari proyeksi gerak melingkar beraturan merupakan getaran harmonik
sederhana. pada gerak melingkar beraturan frekuensinya tetap. Dengan
demikian frekuensi pada getaran harmonik juga tetap,
dan inilah yang merupakan ciri dari getaran harmonik sederhana.
Sebuah benda mula-mula
berada di titik seimbang O. Dengan kecepatan awal v0
benda bergetar harmonik sederhana. Gerakan O – A – O – B – O disebut sebagai 1 getaran. Gerakan O ke
A;
A ke O; O ke B; dan B ke O, masing-masing merupakan ¼ getaran. Pemahaman
arah-arah
v, a, dan F.
1. V0 adalah
kecepatan awal getaran dimana benda bergetar dimulai dari titik
setimbang O. Pada gambar di atas permulaan getaran dari
O menuju A.
2. Pada fase ¼ getaran
pertama (dari O ke A) maka:
a.
Kecepatan vt makin kecil dan menjauhi titik setimbang O. Pada saat di A, vt = 0 menunjukkan benda mulai akan membalik.
b.
Percepatan getar a bernilai negatif (arah ke bawah) dan menuju titik setimbang.
c.
Arah gaya getar F selalu sama dengan arah percepatan getar a. Jadi pada fase ini, gaya memiliki arah ke bawah dan menuju titik setimbang.
3. Pada fase ¼ getaran kedua
(dari A ke O).
a.
Kecepatan vt makin besar dan menuju titik setimbang O. Arah vt ke bawah (bernilai negatif).
b.
Percepatan getar a bernilai negatif dan menuju titik setimbang.
c.
Gaya getar F juga bernilai negatif dan menuju titik setimbang.
4. Pada fase ¼ getaran
ketiga (dari O ke B).
a. Kecepatan vt makin kecil, menjauhi titik setimbang, dan
bernilai negatif (arah ke bawah).
b. Percepatan getar a bernilai positif dan menuju titik
setimbang.
c. Gayat getar F juga bernilai positif dan menuju titik
setimbang.
5. Pada fase ¼ getaran
keempat (dari B ke O).
a. Kecepatan vt makin besar, menuju titik setimbang, dan
bernilai positif.
b. Percepatan getar a, bernilai positif dan menuju titik
setimbang.
c. Gaya getar F juga bernilai positif dan menuju titik
setimbang.
Berdasarkan uraian di
atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Arah percepatan getar a dan arah gaya getar F selalu menuju
titik setimbang. Gaya getar inilah yang
menyebabkan benda selalu tertarik ke titik
setimbang sehingga terjadi getaran.
2. Kecepatan getar benda vt, makin kecil pada saat benda
menjauhi titik setimbang. Pada saat ini, arah vt
berlawanan dengan arah a.
3. Kecepatan getar benda vt makin besar pada saat benda menuju
titik setimbang. Pada saat ini arah vt searah
dengan a.
1. Simpangan Getaran
Berdasarkan gambar
segitiga di samping, nilai
. Pada jari-jari R pada GMB!
Jika diproyeksikan dalam getaran harmonik akan menjadi amplitudo (A), sehingga nilai simpangannya adalah sebagai
berikut.
Perlu diingat bahwa
adalah sudut yang ditempuh pada GMB, maka
, dengan
merupakan besar sudutnya. Sehingga,
2. Kecepatan Getaran
Pada GMB kecepatan
diterapkan
pada getaran dimana
, akan diperoleh
. Jadi, kecepatan getaran dapat dituliskan sebagai berikut.
Persamaan ini berlaku jika getaran dimulai
dari titik setimbang.
3. Percepatan Getaran
Gambar tersebut
melukiskan vector percepatan sentripetal (aS) pada
GMB. Bila vektor aS ini dilukiskan secara tersendiri, maka akan diperoleh seperti gambar di
atas.
Proyeksi aS pada sumbu y biasa disebut dengan aY yang
merupakan percepatan getaran, secara analitis dapat kita jabarkan sebagai
berikut.
Arah aS selalu
menuju pusat lingkaran, sehingga pada gerak harmonik aY juga selalu
menuju titik setimbang. Karena aS =
²R atau dalam getaran harmonik dimana
,
maka aS =
²A sehingga diperoleh persamaan berikut.
4. Gaya Getaran
Benda bergetar cenderung
kembali ke titik setimbang ingat kembali Hukum II Newton
(F = m a). Percepatan
getar (aY) yang selalu mengarah ke titik setimbang. Jika pada
benda bergetar, massa benda diperhitungkan. Dengan memanfaatkan Hukum
II Newton, akan ditemukan besar gaya F dimana F = m a. Hal ini juga terjadi pada kasus getaran
harmonik. Besarnya gaya yang meyebabkan benda selalu
tertarik ke arah titik setimbang adalah sebagai berikut.
Data Pengamatan
No.
|
l (cm)
|
t.20
|
T
|
T2
|
|
g=
(cm/s2)
|
1.
|
45
|
· 27,60
· 27,45
· 27,29
|
· 1,38
· 1,3725
· 1,3645
Rt2 T=1,3723
|
1,88320729
|
1776,52879
|
943,352758
|
2.
|
50
|
· 28,68
· 28,69
· 28,74
|
· 1,434
· 1,4345
· 1,437
Rt2 T=1,435167
|
2,055970432
|
1973,92088
|
958,351575
|
3.
|
55
|
· 29,36
· 29,71
· 29,77
|
· 1,468
· 1,4855
· 1,4885
Rt2 T=1,48067
|
2,19238365
|
2171,31297
|
990,389146
|
4.
|
60
|
· 31,53
· 31,65
· 31,50
|
· 1,5765
· 1,5825
· 1,575
Rt2 T=1,578
|
2,490084
|
2368,70506
|
951,255082
|
5.
|
65
|
· 32,41
· 32,33
· 32,10
|
· 1,6205
· 1,6165
· 1,605
Rt2 T=1,614
|
2,604996
|
2566,09714
|
985,067593
|
6.
|
70
|
· 34,44
· 34,21
· 34,43
|
· 1,722
· 1,7105
· 1,605
Rt2 T=1,718
|
2,951524
|
2763,48923
|
936,292312
|
7.
|
75
|
· 35,88
· 35,61
· 35,50
|
· 1,794
· 1,7805
· 1,775
Rt2 T=1,783167
|
3,17968455
|
2960,88132
|
931,187127
|
8.
|
80
|
· 36,36
· 36,29
· 36,20
|
· 1,818
· 1,8145
· 1,81
Rt2 T=1,814167
|
3,2912019
|
3158,27341
|
959,610959
|
Rata-rata Gravitasi
|
956,938319
|
Kesimpulan
Bahwa pada dasarnya gravitasi adalah gaya yang ditimbulkan bumi dan dapat
dihitung dengan berbagai cara diantaranya dengan ayunan bandul sederhana. Pada
ayunan bandul sederhana massa bandul tidak diperhitungkan, yang diperhitungkan
hanya kuadrat periode (T2) dan panjang tali (R).
Dari percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan tali dan beban. Dapat
disimpulkan pengaruh dari perubahan periode getaran sangat berpengaruh karena
apabila panjang tali yang digunakan lebih pendek maka waktu yang di perlukan
untuk menghitung waktu ayunan bandul lebih sedikit dan sebaliknya.
Dalam melakukan percobaan ini harus dilakukan secara berulang-ulang, karena
jika hanya melakukan satu kali percobaan , tingkat ketepatan akan berkurang.
Dan disaat inilah meniliti menjadi berat dan panjang, mata kita harus lebih
jeli dan sigap saat menentukan waktu pada stopwatch. Intinya ialah percepatan
gravitasi bumi bergantung pada periode dan panjang tali.
Saran
·
Jangan menggunakan benang kasur, gunakan benang yang tipis
tak berserabut, seperti benang jahit
·
Ikatan tali harus benar-benar kuat
·
Pakailah gunting yang tajam, dan hati-hati saat
menggunting buntelan kain kasa yang berisi kelereng
·
Jangan melakukan praktikum/percobaan di ruang terbuka
·
Mulailah menghitung waktu pada saat bandul berayun stabil
(tidak berputar-putar)
·
Anda bisa menghitung data pengamatan dengan menggunakan
microsoft excel supaya lebih cepat
·
Pada saat menghitung ayunan harus konsentrasi. Ketelitian
dan kecermatan diperlukan dalam praktikum ayunan sederhana ini.
Daftar Pusataka
Kusmana. Dkk. 2013. Teori dan Penyelesaian Soal Fisika Kelas XI.
Kuningan: Tim MGMP Fisika Kuningan.
Sarwono., Sunarroso & Suyatman.
2009. Fisika 2 Mudah dan Sederhana Untuk
SMA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Haryadi, Bambang. 2009. Fisika Untuk SMA Kelas XI. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Widodo, Tri. 2009. Fisika Untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Indrajit, Dudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Fisika Untuk Kelas
XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Laporan Ayunan Sederhana (Gerak Harmonis) Percobaan Fisika: Mencari Gravitasi Lewat Gerak Harmonis Bandul
Comments
Post a Comment
1. Anda boleh berkomentar memakai 'Name/URL'
isi kolom Name dengan 'keyword' blog anda! guna optimasi blog
2. Jangan SPAMMING!!!
3. Dan jangan masukkan LINK aktif
Silahkan berkomentar! Terimakasih