Pendahuluan
Kejenuhan yang ditimbulkan karena selama ini
proses pembelajaran selalu di lakukan di dalam kelas, merupakan latar belakang
munculnya konsep belajar di luar kelas atau yang lebih dikenal dengan Aktivitas
Luar Kelas. Pendidikan yang selalu dilakukan di kelas selama ini sangat
berpotensi menimbulkan kebosanan bagi siswanya, sehingga pengembangan dari
aktivitas luar kelas sangatlah perlu dilakukan. Karena aktivitas luar kelas bisa
dijadikan sarana alternatif dalam peningkatan kualitas manusia yaitu melalui
alam. Konsep belajar dari alam adalah mengamati fenomena secara nyata dari
lingkungan dan memanfaatkan apa yang tersedia di alam sebagai sumber belajar
(Hari Yuliarto FIK UNY). Melalui alam, bisa meningkatkan pola fikir dan sikap
mental positif seseorang.
Dengan alam kita bisa melakukan apa saja termasuk
mengembangkan pengetahuan dan melakukan proses belajar yang tidak kalah efektif
dengan proses belajar yang dilakukan dalam kelas. Proses belajar pada kegiatan
luar kelas pada dasarnya adalah dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya
untuk memperoleh pengalaman langsung dalam rangka penguasaan terhadap:
1. Konsep bunyi dan pengetahuan yang berkaitan dengan manusia dan sumber-sumber
alam
2. Kecakapan hidup yang menghasilkan kesehatan, sejahtera, kreatif dan
refreshing way of living
3. Sikap positif yang merefleksikan harmoni manusia dan alam
dengan demikian kegiatan luar kelas memberikan
elemen-elemen yang penting bagi masyarakat yang sehat, produktif dan abadi
(Tandiyo Rahayu FIK UNNES 2009).
Pengertian Aktivitas Luar Kelas
Pendidikan luar kelas merupakan aktivitas luar
sekolah yang berisi kegiatan di luar kelas/ sekolah dan di alam bebas lainnya,
seperti: bermain di lingkungan sekolah, taman, perkampungan pertanian/ nelayan,
berkemah, dan kegiatan yang bersifat kepetualangan, serta pengembangan aspek
pengetahuan yang relevan (Arief Komarudin, 2007). Dalam pengertian lain,
Aktivitas Luar Kelas merupakan pendidikan yang dilakukan di luar ruang kelas
atau di luar gedung sekolah, atau berada di alam bebas, seperti: bermain di
lingkungan sekitar sekolah, di taman, di perkampungan nelayan/daerah pesisir,
perkampungan petani/persawahan, berkemah, petualangan, sehingga diperoleh
pengetahuan dan nilai-nilai yang berkaitan dengan aktivitas alam bebas (Tandiyo
Rahayu FIK UNNES 2009). Dari dua pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa
aktivitas luar kelas adalah proses pembelajaran yang dilakukan di luar kelas
atau alam bebas, dengan memanfaatkan peralatan yang ada sehingga dapat
memunculkan kreatifitas dan memperoleh pengetahuan serta rekreasi.
Konsep Utama dalam Pendidikan Luar Kelas
Melalui sudut pandang kependidikan, aktivitas
pendidikan yang dilakukan di luar lingkungan sekolah atau di luar lingkungan
formal persekolahan, setidaknya memuat 3 konsep utama, yaitu konsep proses
belajar, aktivitas luar kelas dan lingkungan.
1.
Konsep Proses Belajar
Belajar melalui aktivitas luar kelas adalah proses
belajar interdisipliner melalui satu seri aktivitas yang dirancang untuk
dilakukan di luar kelas. Pendekatan ini secara sadar mengeksploitir potensi
latar alamiah untuk memberi kontribusi terhadap perkembangan fisik dan mental.
Dengan meningkatkan kesadaran terhadap hubungan timbal balik dengan alam,
program dapat mengubah sikap dan perilaku terhadap alam.
2.
Konsep Aktivitas Luar Kelas
Pendekatan ini menggunakan kehidupan di luar
ruangan dan kegiatan berkemah, yang memberikan banyak kesempatan bagi siswa
untuk memperoleh dan menguasai berbagai bentuk keterampilan dasar, sikap dan
apresiasi terhadap berbagai hal yang terdapat di alam dan kehidupan sosial.
Bentuk-bentuk kegiatan luar kelas dapat berupa: berkemah, mendaki gunung,
menjelajah, memancing, memasak, mempelajari alam, tinggal di pedesaan,
primitive living, kerajinan tangan dan lain sebagainya.
3.
Konsep Lingkungan
Konsep lingkungan merujuk pada eksplorasi ekologi
sebagai andalan mahluk hidup yang saling tergantung antara yang satu dengan
yang lain. Tujuan utama program ini adalah untuk menjelaskan fungsi kita dalam
alam semesta dan menunjukkan bagaimana menjaga kualitas lingkungan alam untuk
kepentingan sekarang dan masa yang akan datang.
Tujuan Aktivitas Luar Kelas
Tujuan pendidikan yang secara umum ingin dicapai melalui
aktivitas di luar ruang kelas atau di luar lingkungan sekolah adalah:
- Membuat setiap individu memiliki kesempatan unik untuk mengembangkan kreativitas dan inisiatif personal
- Menyediakan latar (setting) yang berarti bagi pembentukan sikap
- Mengembangkan kesadaran, apresiasi dan pemahaman terhadap lingkungan alam dan bagaimana manusia memiliki relasi dengan hal tersebut
- Membantu mewujudkan potensi setiap individu agar jiwa, raga dan spiritnya dapat berkembang optimal
- Memberikan ‘konteks’ dalam proses pengenalan berkehidupan sosial dengan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk merasakan secara langsung
- Memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan dan ketertarikan terhadap kegiatan-kegiatan luar kelas
- Menumbuhkan pemahaman untuk secara bijak menggunakan dan melindungi lingkungan alam
- Mengenalkan berbagai kegiatan di luar kelas yang dapat membuat pembelajaran lebih kreatif
- Memberikan kesempatan yang unik untuk perubahan perilaku melalui penataan latar pada kegiatan
- Memberikan kontribusi untuk membantu mengembangkan hubungan guru-murid yang lebih baik melalui berbagai pengalaman di alam bebas
- Memberikan kesempatan untuk belajar dari pengalaman langsung melalui implementasi bebas kurikulum sekolah diberbagai area
- Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan komunitas sekitar untuk pendidikan
Macam-Macam Olahraga Petualangan
Aktivitas luar kelas tidak lepas dari olahraga
petualangan karena olahraga petualangan dilakukan di alam bebas yang sangat
sesuai dengan konsep aktivitas luar kelas itu sendiri. Sekarang ini jenis-jenis
olahraga petualangan sudah banyak dan berkembang pesat sekali. Berikut ini
beberapa jenis olahraga petualangan:
1. Hiking
Hiking adalah kegiatan lintas alam. Menurut pakar
latihan fisik di AS, hiking adalah cara yang menyenangkan untuk membentuk tubuh
karena dilakukan di alam terbuka. Jadi bukan sekedar latihan aerobik yang
efektif namun juga mampu membersihkan pikiran kita. Hiking menawarkan
keseimbangan olah fisik dan olah pikiran.Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan
kembali tentang betapa pentingnya kita menjaga kelestarian lingkungan. Selain
itu kegiatan ini bertujuan untuk merefresh peserta dari kejenuhannya selama
dalam bekerja. Selain untuk merefresh
diri, kegiatan hiking juga akan sangat bermanfaat dalam menumbuhkan rasa
kebersamaan diantara peserta hiking. Selama melakukan hiking, kita akan
disuguhi dengan berbagai pemandangan alam yang menarik seperti adanya air
terjun, kebun teh, kebun pinus dan lain-lain tergantung dimana melakukan
hiking. Selain membuat tubuh lebih banyak keluar keringat, melihat pemandangan
berbeda juga dapat memanjakan mata.
Perlengkapan dan peralatan dalam hiking
1. Perlengkapan Kelompok
- Tenda
- Kompor (bisa berbahan
bakar spiritus atau gas), untuk parafin sekarang jarang digunakan
- Nesting (panci untuk
memasak)
- Kamera (wajib) +
baterai cadangan atau membawa power bank
2.
Perlengkapan Pribadi
- Tas gunung/carier
- Tas daypack/ransel kecil
(cadangan)
- Jaket gunung (dobel)
- Pakaian (kaos, celana
panjang/pendek)
- Matras
- Sepatu hiking
- Sandal gunung (cadangan)
- Sleeping bag
- Senter/headlamp
- Tongkat (optional)
- Kacamata (bening dan
hitam)
- Kompas dan peta
(optional)
- Jam tangan
- Ponco/jas hujan
- Kaos kaki (dobel)
- Sarung tangan (dobel)
- Topi rimba
- Kerpus
- Masker
- Syal
- Gaiter (penghalang pasir
agar tidak masuk ke sepatu)
- Korek api
- Pisau lipat
- Peralatan makan
- Peralatan mandi
3.
P3K
- Tabung oksigen
- Kapas
- Tisu (basah dan kering)
- Betadine
- Alkohol
- Obat diare (Norit)
- Parasetamol
- Obat Alergi (CTM)
- Obat mata (visine)
- Kain kassa/perban
- Plester (Hansaplast)
- Oralit
- Minyak kayu putih
- Sunblock
Teknik
bertahan hidup di alam
Berasal dari kata survive, yang berarti berhasil/
mampu mempertahankan diri dari suatu keadaan buruk / kritis. Survivor adalah
orang yang sedang mempertahankan dirinya dalam keadaan yang buruk / krisis .
Sebelum melakukan survival kita lebih dahulu
melakukan STOP yaitu :
S =
Stop, berhenti
T =
Thinking, mulai berfikir
O =
Observasi, amati keadaan sekitar
P =
Planning, buat rencana tentang tindakan atau usaha yang akan di lakukan
Huruf-huruf dalam kata Survival sendiri dapat kita
jabarkan sebagai berikut
S=Size Up the Situation.( Menilai situasi)
Menyadari situasi, bahwa kita dalam kondisi
bertahan hidup amatlah penting. Dengan begitu setiap gerakan dan perbuatan yang
kita lakukan hanyalah untuk tujuan tersebut
U=Use All Your Senses,Undue Haste Makes Waste
(gunakan semua Panca Indera,jangan membuat sampah)
Gunakanlah semua yang ada padamu. Namun janganlah
bertindak terburu-buru tanpa terpikirkan dengan matang, karena cenderung akan
sia-sia.
R=Remember Where You Are (Ingat,Dimana kamu)
Semakin kita mengingat dan mengenali dimana kita
berada, makin mempercepat proses kita keluar dari kondisi survival.
V=Vanquish Fear and Panic (mengalahkan rasa
ketakutan dan jangan panic)
Kuasai diri anda dari rasa takut dan panik, karena
jika tidak itu makin memperburuk keadaan
I=Improvise ( Berimprovivasi)
Seorang survival dituntut pula bisa
berimprovisasi. Baik dari benda yang ada di sekitarnya atau pun yang masih
terbawa
V=Value Living ( Hargai hidup )
Haragi hidup. Dengan terus menyemangati jiwa anda
bahwa anda harus terus hidup
A=Act Like the Natives ( Undang-Undang Seperti
Pribumi )
Berusaha memahami adat, istiadat, tinglah laku
sekitarnya juga sangat penting
L=Learn Basic Skills ( Pelajari Keterampilan Dasar
)
Dengan memahami kemampan dasar seorang penggiat
alam, khusunya ilmu survival akan sangat membantu kita lebih cepat mengatasi
kondisi ini.
Factor – factor yang menjadi penyebab terjadinya
survival :
-
Kehabisan makanan
-
Kehabisan minuman
- Kecelakaan
dalam perjalanan
- Tersesat di daerah asing atau tidak di kenal
Ada beberapa permasalahan yang akan kita hadapi,
yaitu masalah / bahaya yang ada di alam (bahaya obyektif), masalah yang
menyangkut diri kita sendiri (bahaya subyektif). Ada beberapa aspek yang akan
muncul dalam menghadapi survival:
1.
Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan, dll.
2.
Fisiologis : sakit, lapar, haus, luka, lelah, dll.
3.
Lingkungan : panas, dingin, kering, hujan, angin, vegetasi, fauna, dll.
Ada
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam melakukan survival,
selain faktor keberuntungan (nasib baik/pertolongan Tuhan tentunya), yaitu:
•
Semangat untuk mempertahankan hidup.
•
Kesiapan diri.
• Alat
pendukung.
Beberapa
kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menghadapi survival :
Perlindungan
terhadap ancaman :
•
cuaca,
•
binatang,
•
makanan/minuman
•
penyakit
Hiduplah
dengan segala yang ada disekitar kita, jangan menggantungkan diri pada bantuan
orang lain untuk menyelesaikan tugas.
Dalam kalimat diatas pedoman yang harus digunakan
adalah pedoman untuk HARUS HIDUP yang berarti :
H -
Hadapilah situasi sulit dengan tenang dan bijaksana
A -
Akal merupakan senjata ampuh
R -
Rasa takut harus dihilangkan
U -
Usaha melepaskan diri dari berbagai hal
S -
Semangat dan tekad untuk mepertahankan hidup
H -
Hormati adat setempat
I -
Istirahat
D -
Jangan sampai terjebak
U -
Usahakan selamat dan jaga kesehatan
P –
Praktekkan.
Untuk
mengatasi keadaan cuaca yang dingin atau panas adalah dengan membuat bivak atau
tempat berlindung sebagai sarana perlindungan yang nyaman bagi kita dari
ancaman faktor-faktor alam yang ekstrim, selain itu agar badan kita tetap
nyaman, usahakan selalu memakai pakaian yang kering.
2. Bungee Jumping
Lompat bungee (bungee jumping) adalah sebuah
aktivitas di mana seseorang melompat dari sebuah tempat tinggi (biasanya
beberapa ratus kaki/meter) dengan satu ujung dari tali elastis yang ditempel di
badan atau pergelangan kaki dan ujung talinya satunya terikat ke titik
lompatan. Ketika seseorang melompat, tali tersebut tersebut akan melar setelah
mengambil energi dari lompatan, dan peloncat akan terlontar balik ketika tali
tersebut memendek. Peloncat akan berosilasi naik dan turun sampai energi dari
loncatan habis.Kata bungee (dibaca banji) pertama kali digunakan pada tahun
1930 dan merupakan nama dari penghapus karet.
3. Surfing
Surfing atau berselancar Merupakan salah satu
kegiatan paling sulit untuk dikuasai. Olahraga ini memang mengasyikkan. Berdiri
di papan selancar dan bersahabat dengan ombak tentunya memberikan pengalaman
berbeda bagi sebagian orang. Anda bisa
menari dalam gulungan ombak, menikmati terik matahari, dan asinnya air laut.
Meski demikian, Anda harus tetap waspada dengan segala resikonya. Ada prosedur
standar yang perlu Anda perhatikan dalam melakukan olahraga ekstrim yang memacu
adrenalin ini. Tapi jangan khawatir, sekarang ini banyak tempat wisata yang
menawarkan program latihan surfing. Olahraga ini menantang sekaligus akan
menyehatkan tubuh. Selain membuat tubuh lebih fit, surfing juga akan membentuk
lengan, dada, dan punggung, saat Anda mendayung ke di atas ombak.
Perlengkapan dasar surfing
Awalnya, papan surfing
terbuat dari kayu berbentuk seperti papan setrika. Ujung depannya (nose) agak
bundar setengah lingkaran,dan ekornya (tail) rata. Seiring waktu, jenis papan
surfing jadi beragam.
Itu mempermudah surfer
saat bermain surfing. Para surfer sesuaikan papan mereka atas dasar jenis
ombak, berat badan, dan level kemampuan. Biasanya, papan surfing terbagi atas
ukuran feet dan inch.
Pakaian surf dapat terdiri dari baju surf dan celana surf atau hanya dengan
menggunakan celana surf saja. Mungkin ada beberapa
orang yang memang lebih nyaman surfing bertelanjang dada daripada harus
mengenakan kaos surf lagi. Berikut adalah
contoh-contoh pakaian surf dari brand-brand terkenal
Australia.
Nama dan ukuran papan surfing
-Fish, buat ombak kecil. Ukurannya 5-6 feet.
-Egg, buat ombak kecil. Ukurannya 6-8 feet.
-Shortboard, buat ombak kecil dan menengah. Ukurannya 5,10-6,6 inci.
-Retro Single Fin, buat ombak menengah. Ukurannya 6,8-7,2 inci.
-Malibu/Longboard, buat ombak menengah dan tenaganya kuat. Ukurannya 9 feet.
-Funboard, buat ombak kecil, menengah, dan tenaganya kuat. Ukurannya 6,6-7,6 inci.
-Guns, buat ombak besar dan tenaganya kuat. Ukurannya 7-12 feet.
-Semi Guns, buat ombak menengah dan tenaganya kuat. Ukurannya 6,8-7,2 inci.
-Mini Tanker/Mini Malibu, buat ombak menengah dan tenaganya kuat. Ukurannya 7,6-8,2 inci.
-Fish, buat ombak kecil. Ukurannya 5-6 feet.
-Egg, buat ombak kecil. Ukurannya 6-8 feet.
-Shortboard, buat ombak kecil dan menengah. Ukurannya 5,10-6,6 inci.
-Retro Single Fin, buat ombak menengah. Ukurannya 6,8-7,2 inci.
-Malibu/Longboard, buat ombak menengah dan tenaganya kuat. Ukurannya 9 feet.
-Funboard, buat ombak kecil, menengah, dan tenaganya kuat. Ukurannya 6,6-7,6 inci.
-Guns, buat ombak besar dan tenaganya kuat. Ukurannya 7-12 feet.
-Semi Guns, buat ombak menengah dan tenaganya kuat. Ukurannya 6,8-7,2 inci.
-Mini Tanker/Mini Malibu, buat ombak menengah dan tenaganya kuat. Ukurannya 7,6-8,2 inci.
Bagian papan surfing:
- Nose adalah bagian ujung depan dari papan surfing. Nose yang berbentuk runcing seperti segitiga dan tipis dipakai para surfer pro atau yang sudah mahir. Yang agak bundar dan tumpul bagi surfer pemula.
- Deck adalah bagian atas dari papan surfing, tempat surfer berdiri.
- Bottom adalah bagian bawah dari papan surfing yang menghadap ke dalam air.
- Rail adalah bagian pinggir papan surfing.
- Fin adalah sirip yang berfungsi mengatur laju dan gerak papan surfing. Sirip ini dipasang di bagian belakang sisi bawah papan surfing.
- Tail adalah bagian belakang atau ekor papan surfing. Tail beragam, antara lain pin tail, thumbnail tail, swallow tail, diamond tail, dan wing tail.
- Stringer adalah kayu yang jadi lubang tengah dari papan surfing.
- Leash Cup adalah lubang di bagian belakang papan surfing, tempat buat mengikat tali.
Surfing Aksesoris
Papan selancar untuk
pemula adalah bagian utama dari peralatan yang orang belajar olahraga akan
memerlukan tetapi ada aksesoris yang dapat membantu membuat olahraga lebih aman
dan lebih menyenangkan. Sebelum mendapatkan keseimbangan yang baik pada papan
selancar, peserta didik cenderung turun banyak dan oleh karena itu adalah ide
yang bagus untuk memiliki tali untuk menjaga mereka terhubung dengan papan
sehingga mereka tidak harus mengejar mereka setelah setiap musim gugur. Ini
harus kira-kira sama dengan papan mereka. Untuk memberikan traksi yang baik
untuk kaki pada permukaan licin, semua jenis papan selancar yang dilapisi
dengan lapisan lilin surfing di dek atas tapi foamies adalah
pengecualian.Surfers mungkin perlu wetsuit untuk menjaga diri hangat dan nyaman
sementara mereka berselancar di perairan dingin.
Teknik dalam surfing
Tentukan Poin
Keseimbangan – bagi pemula dianjurkan untuk menentukan point keseimbangan
ditempat yang sama wax dapat digunakan, poin keseimbangan ini dibuat saat kamu
telentang dipapan surfing dengan posisi dagu, posisi dagu inilah yang diberi
tanda dengan wax, setiap saat posisi dagung yang sudah ditandai inilah sebagai
acuan sehingga surf board kamu berreaksi sama setiap waktu (setiap saat).
Hidung papan
selancar (ujungnya) masuk ke dalam air, dengan segera kembali keposisi dimana
dagu berada (yang diberi tanda diatas tadi), untuk menyeimbangkan papan surfing
mundur sedikit kebelakang dari tanda.
Terlalu
membebani papan selancar dibagian belakang dengan berat tubuh anda, maju ke
depan sampai papan surfing benar-benar stabil di atas air.
Di atas papan
surfing, jangan melakukan banyak gerakan saat duduk atau berusaha duduk dipapan
surfing karena ini akan menghilangkan efek keseimbangan di atas surf board bagi
pemula yang belajar surfing, berusahalah untuk tenang. Salah satu kunci belajar
surfing adalah sikap yang tenang.
Di atas papan
surfing. Jangan berdiri tegak karena kamu akan terbalik, posisi berdiri
merendah (seperti kuda-kuda), tangan diatas pinggang, mata menuju ke depan, kamu
akan jatuh apabila mata melihat kebawa (menunduk)
Berlatihlah,
latih teknik-teknik yang diajarkan instruktur surfing kamu didarat sebelum
meluncur ke air.
4. Snorkeling dan Diving
Pengertian dasar snorkeling adalah suatu teknik
menikmati pesona keindahan dasar laut dengan menggunakan perlatan dasar selam
berupa snarkle, fin (kaki katak) dan mask (kacamata renang). Jenis penyelaman
ini dilakukan pada plaut dangkal karena tidak menggunakan alat bantu pernafasan
berupa tabung oksigen.
Diving adalah penyelaman dengan menggunakan
perlatan selam lengkap berupa Fin, Mask, Tabung oksigen beserta regulator.
Teknik selam ini dapat digunakan pada kedalaman tertentu dari permukaan dengan
bantuan tabung pernafasan.
Pada prinsipnya peralatan selam di bagi dalam 2
kelompok :
1. Skin Dive atau dalam Buku Petunjuk 1 Star SCUBA
Diver CMAS – Indonesia disebut : “Peralatan Selam Dasar”. Terdiri dari :
Masker, Snorkler, Fin (kaki katak), boot (sepatu selam) dan Lifevest
(pelampung)
2. SCUBA Gear / Peralatan SCUBA, yang meliputi :
BCD (Bouyancy Compensator Divice), Tabung, Regulator, Pressure & Deep Gauge
(alat mengetahu isi tabung selama penyelaman dan tingkat kedalaman), serta
Weightbelet (pemberat).
Teknik
diving
Menjernihkan masker. Teknik ini bersifat mendasar dan wajib dikuasai
oleh semua penyelam. Lakukan ini: Hirup udara dalam-dalam lewat mulut,
lalu sesaat sebelum mengeluarkan napas lewat hidung, buka sedikit bagian bawah
masker agar air yang terperangkap di dalamnya dapat terdorong keluar. Tekanan
udara dalam masker akan mencegah lebih banyak air yang masuk.
Regulator clearing. Ada kalanya regulator selang mengalami kebocoran air. Untuk menghadapinya, ada dua cara yang bisa Anda terapkan. Pertama, menekan tombol purge untuk mengeluarkan air secara otomatis dari regulator. Bila tombol tersebut bermasalah, Anda bisa melakukan cara klasik: Tiup regulator sekencang mungkin hingga airnya keluar. Lalu, bernapas sewajarnya untuk melihat apakah masih ada air yang tersisa. Lakukan terus hingga regulator steril dari air.
Regulator retrieval/recovery. Ketika menyelam, ada kemungkinan mouthpiece akan terlepas karena beberapa hal, misalnya terkena kaki teman. Jangan panik! Ada dua cara yang bisa Anda lakukan. Pertama, dengan cara menyapu atausweeping. Ulurkan tangan ke depan, lalu buat gerakan menyapu ke samping paha hingga ke belakang (seperti membuat gerakan setengah lingkaran ke samping) hingga selang regulator akan tersapu oleh lengan. Cara kedua, posisi tangan di depan, lalu gerakkan menuju ke pundak belakang hingga Anda menemukan sambungan regulator dengan tabung. Telusuri hingga ke ujung regulator yaitu mouthpiece.
Teknik naik ke permukaan. Naik kembali ke permukaan membutuhkan teknik tersendiri (ascent technique) disertai prosedur yang ketat untuk menghindari risiko cedera. Hal utama yang harus diperhatikan adalah kecepatan naik yang aman ke permukaan, yaitu 9 m per menit. Bernapaslah secara normal –jangan ditahan– agar tidak menyebabkan emboli udara di paru-paru. Lalu, berhentilah di safety stop, yaitu di kedalaman 5m selama 3-5 menit. Pastikan keadaan di permukaan aman sebelum kembali melanjutkan berenang. Sesampainya di permukaan, segera isi udara di rompi apung atau Buoyancy Compensator Device (BCD) untuk mengapung.
Teknik berenang. Serupa dengan snorkeling, teknik berenang (swimming technique) ketika menyelam juga mengandalkan daya dorong dari kaki. Tangan hanya berfungsi untuk melakukan manuver di dalam air. Tip: Perhatikan ritme goyangan kaki Anda, jangan terlalu kencang karena dapat menguras tenaga lebih cepat dan menyebabkan kram.
Regulator clearing. Ada kalanya regulator selang mengalami kebocoran air. Untuk menghadapinya, ada dua cara yang bisa Anda terapkan. Pertama, menekan tombol purge untuk mengeluarkan air secara otomatis dari regulator. Bila tombol tersebut bermasalah, Anda bisa melakukan cara klasik: Tiup regulator sekencang mungkin hingga airnya keluar. Lalu, bernapas sewajarnya untuk melihat apakah masih ada air yang tersisa. Lakukan terus hingga regulator steril dari air.
Regulator retrieval/recovery. Ketika menyelam, ada kemungkinan mouthpiece akan terlepas karena beberapa hal, misalnya terkena kaki teman. Jangan panik! Ada dua cara yang bisa Anda lakukan. Pertama, dengan cara menyapu atausweeping. Ulurkan tangan ke depan, lalu buat gerakan menyapu ke samping paha hingga ke belakang (seperti membuat gerakan setengah lingkaran ke samping) hingga selang regulator akan tersapu oleh lengan. Cara kedua, posisi tangan di depan, lalu gerakkan menuju ke pundak belakang hingga Anda menemukan sambungan regulator dengan tabung. Telusuri hingga ke ujung regulator yaitu mouthpiece.
Teknik naik ke permukaan. Naik kembali ke permukaan membutuhkan teknik tersendiri (ascent technique) disertai prosedur yang ketat untuk menghindari risiko cedera. Hal utama yang harus diperhatikan adalah kecepatan naik yang aman ke permukaan, yaitu 9 m per menit. Bernapaslah secara normal –jangan ditahan– agar tidak menyebabkan emboli udara di paru-paru. Lalu, berhentilah di safety stop, yaitu di kedalaman 5m selama 3-5 menit. Pastikan keadaan di permukaan aman sebelum kembali melanjutkan berenang. Sesampainya di permukaan, segera isi udara di rompi apung atau Buoyancy Compensator Device (BCD) untuk mengapung.
Teknik berenang. Serupa dengan snorkeling, teknik berenang (swimming technique) ketika menyelam juga mengandalkan daya dorong dari kaki. Tangan hanya berfungsi untuk melakukan manuver di dalam air. Tip: Perhatikan ritme goyangan kaki Anda, jangan terlalu kencang karena dapat menguras tenaga lebih cepat dan menyebabkan kram.
Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Luar Kelas
Pendidikan luar kelas pada dasarnya merupakan
pendidikan lintas bidang studi, karena di dalam kegiatannya meliputi seni, ilmu
alam, pendidikan jasmani dan home economic. Dapat dilakukan di mana saja,
lapangan terbuka, hutan, tepi danau, cagar alam, kebun, museum, camping ground,
atau kebun binatang. Pendidikan luar kelas merupakan salah satu dimensi dalam
pendidikan jasmani,
di mana melalui program kegiatan ini diharapkan
konsep diri siswa dapat dibentuk. Pengalaman semacam memanjat, merangkak,
bergelantungan, dan berayun di alam bebas, yang merupakan bagian dari progam
petualangan akan mampu meningkatkan rasa percaya diri siswa. Pengalaman semacam
ini dapat memenuhi kebutuhan psikis anak akan ‘rasa berhasil mengatasi
rintangan’. Secara khusus, manfaat pendidikan luar kelas dalam membentuk
kepribadian siswa menurut Bucher adalah sebagai berikut:
- Siswa belajar untuk hidup secara demokratis bersama anak-anak lain dan orang dewasa
- Siswa dapat belajar lebih banyak mengenai lingkungan fisik dan pentingnya kekayaan alam
- Kontribusi dan apresiasi terhadap aktivitas di luar ruang akan memperkaya dan meningkatkan kualitas hidup
- Kualitas hidup yang dimaksud akan membentuk mereka menjadi warga negara yang baik. Kualitas yang akan berkembang seperti: memiliki rasa tanggung jawab, memiliki jiwa kepemimpinan, mampu bekerja sama, dan jujur
- Mereka akan memberikan apresiasi yang lebih baik terhadap pentingnya kesehatan dan kebugaran
- Kecintaan untuk bertualang, yang biasanya sangat digemari oleh anak-anak dan remaja, akan tersalurkan melalui kegiatan luar kelas
- Siswa dirangsang untuk belajar tentang segala sesuatu yang terdapat di alam dan melihat serta dapat mengkaitkannya dengan materi pelajaran di kelas
- Siswa belajar untuk mengandalkan kemampuannya sendiri dalam mempraktekkan aturan-aturan hidup yang sehat
- Siswa juga belajar beberapa aturan dasar keselamatan (basics rules of safety)
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
betapa pendidikan Aktivitas luar kelas sangat penting dan perlu sekali
dikembangkan terutama para peneliti olahraga atau mahasiswa olahraga untuk
mendalami aktivitas luar kelas. Karena melihat dari hal yang bisa didapat dari
kegiatan yang disediakan oleh aktivitas luar kelas. Kegiatan dari aktivitas
luar kelas ini juga sangat mudah
dilakukan tidak memerlukan biaya yang mahal tetapi memiliki manfaat yang sangat
besar. Sekarang ini sangat banyak olahraga yang bisa dipraktekan dalam
aktivitas luar kelas, kita tinggal
memilih yang mana yang pantas dilakukan sesuai dengan tingkat umur dan
pendidikannya.
Refrensi
http://www.anneahira.com/olahraga/surfing
http://id.wikipedia.org/wiki/Lompat_bungee
http://www.ciwangunindahcamp.com/
http://anjartri-oe.blogspot.com/pendidikan-luar-kelas-pada-pelajaran.
http://www.riefki.com/10-macam-olah-raga-paling-berbahaya-di-dunia-menantang.aspx
http://tips-mendaki-gunung.blogspot.com
http://blog.uny.ac.id/hariyuliarto/2010/01/25/aktivitas-luar-sekolah/
http://pakaiansurf.wordpress.com/2013/06/28/perlengkapan-surfing/
http://e-kuta.com/blog/informasi/tips-belajar-surfing-untuk-pemula.html
http://www.jejaksibolang.com/2013/10/daftar-perlengkapan-dan-peralatan.html
http://indranicellizer.blogspot.com/p/teknik-bertahan-hidup-di-alam-bebas.html
http://www.menshealth.co.id/kesehatan/antar.kita/5.teknik.diving.wajib.dikuasai/004/004/57
benar sekali. Kegiatan luar sekolah yang umum dilakukan, termasuk wisata edukatif ke tempat tempat yang bisa merangsang minat anak/siswa untuk belajar memahami lingkungan, binatang dan alam sekitarnya perlu dilakukan.
ReplyDeleteartikel nya bagus pak.