Pada tahun
1924, Louis de Broglie, seorang ahli fisika dari prancis mengemukakan hipotesis
tentang gelombang materi. Gagasan ini adalh timbale balik daripada gagasab
partikel cahaya yang dikemukakan Max Planck. Louis de Broglie meneliti
keberadaan gelombang melalui eksperimen difraksi berkas elektron. Dari hasil
penelitiannya inilah diusulkan “materi mempunyai sifat gelombang di samping
partikel”, yang dikenal dengan prinsip dualitas.
Sifat
partikel dan gelombang suatu materi tidak tampak sekaligus, sifat yang tampak
jelas tergantung pada perbandingan panjang gelombang de Broglie dengan
dimensinya serta dimensi sesuatu yang berinteraksi dengannya. Pertikel yang
bergerak memiliki sifat gelombang. Fakta yang mendukung teori ini adalah petir
dan kilat. Kilat akan lebih dulu terjadi daripada petir. Kilat menunjukan sifat
gelombang berbentuk cahaya, sedangkan petir menunjukan sifat pertikel berbentuk
suara.
Gelombang Materi
Hipotesis tentang gelombang materi
berasal dari gagasan foton Einstein. Kemudian diterapkan Louis de Broglie pada
1922, sebelum Compton membuktikannya, untuk menurunkan Hukum Wien (1896). Ini
menyatakan bahwa "bagian tenaga elektromagnet yang paling banyak
dipancarkan benda (hitam) panas adalah yang frekuensinya sekitar 100 milyar
kali suhu mutlak (273 + suhu Celsius) benda itu". Pekerjaan ini ternyata
memberi dampak yang berkesan bagi de Broglie.
Pada musim panas 1923, de Broglie
menyatakan, "secara tiba-tiba muncul gagasan untuk memperluas perilaku
rangkap (dual) cahaya mencangkup pula alam partikel". Ia kemudian
memberanikan diri dengan mengemukakan bahwa "partikel, seperti elektron
juga berperilaku sebagai gelombang". Gagasannya ini ia tuangkan dalam tiga
makalah ringkas yang diterbitkan pada 1924; salah satunya dalam jurnal vak
fisika Perancis, Comptes Rendus.
Penyajiannya secara terinci dan
lebih luas kemudian menjadi bahan tesis doktoralnya yang ia pertahankan pada
November 1924 di Sorbonne, Paris. Tesis ini berangkat dari dua persamaan yang
telah dirumuskan Einstein untuk foton, E=hf dan p=h/. Dalam kedua persamaan
ini, perilaku yang "berkaitan" dengan partikel (energi E dan momentum
p) muncul di ruas kiri, sedangkan ruas kanan dengan gelombang (frekuensi f dan
panjang gelombang , baca: lambda). Besaran h adalah tetapan alam yang ditemukan
Planck, tetapan Planck.
Secara tegas, de Broglie mengatakan
bahwa hubungan di atas juga berlaku untuk partikel. Ini merupakan maklumat
teori yang melahirkan gelombang partikel atau de Broglie. Untuk partikel,
seperti elektron, momentum p adalah hasilkali massa (sebanding dengan berat)
dan lajunya. Karena itu, panjang gelombang de Broglie berbanding terbalik
dengan massa dan laju partikel.
wah ini sih ada dalam pelajaran Fisika. dulu juga ane pernah belajar kek ginian.
ReplyDeletehaduh pusing deh kalo udah ngeliat Fisika apalagi gurunya.
ReplyDeletewah pinter tuh orang, salut dah.
ReplyDeleteArtikelnya guna bro buat nambah ilmu fisika.
ReplyDeleteBuat dong yes, biografi pembuat blog. oke?
ReplyDelete