Budi
Simbolon lulus kuliah pada tahun 1991 dari USU. Ia mencoba melamar pekerjaan
sebagai guru di sekolah-sekolah Medan, tetapi naasnya diberbagai sekolah yang
ia lamar tak satupun sekolah yang menerimanya. Pada bulan Juli, Budi mencoba
merantau ke Jakarta untuk melamar pekerjaan. Ia mencoba mendaftar ke beberapa
sekolah yang ada di Jakarta, akhirnya ia diterima juga di salah satu sekolah
swasta di Jakarta.
Setelah ia mendapat pekerjaan, ia
memutuskan untuk menetap di Jakarta. Dua bulan pertama ia di Jakarta, Ia cukup menikmati
pekerjaannya yang cukup banyak menyita waktunya, sehingga ia sendiri kerepotan
untuk mengatur jadwal makannya.
Budi sungguh sulit mengatur makannya, sehingga efeknya mulai terasa pola makannya mulai tidak teratur. Dan penyakit pun sudah mulai menjangkiti tubuh Budi, ialah pada pertengahan Oktober 1991 di kontrakannya ia terbaring lemas di tempat tidurnya karena penyakit tipus. Datanglah temannya menjenguknya, temannya memberi saran agar ia di opnamekan, akhiranya Budi dirawat 10 hari lamanya di RS Patria IKKA, Slipi Jakarta.
Pada awal November Budi sembuh dari
penyakitnya, lalu ia masuk kerja dan mulai mengajar. Tetapi pada waktu itu ia
berusaha mengatur jadwal makannya. Karena terlalu sulit, ia memutuskan untuk
pidah kerja pada tahun baru. Besoknya Budi bekerja dengan profesi barunya,
yaitu sebagai guru privat matematika yang hanya bekerja pada siang hari dari
jam 14.00-16.00 pada hari senin, rabu, sabtu dengan penghasilan yang lumayan. Untuk
merubah pola hidupnya, mulai sekarang ia memutuskan setiap hari minnggu pagi ia
pergi ke monas dengan berlari dan mulai bulan Januari ia rajin berolahraga.
karya : Yesaya Silalahi
Ceritanya sederhana sekali. kali-kali yang agak panjangan dong
ReplyDeleteOke atas sarannya.
DeleteIzin copas mas.
ReplyDeleteSilahkan. Tapi sumber dan nama pengarang cantumkan ya!
DeleteTerus kalo bisa komentarnya jangan pake anonim.
Nantinya seperti surat kaleng, kan nggak baek.
Iya nggak??????