Sob, kali ane mau bagi contoh naskah atau teks drama, yang pemainnya bisa berapa aja. Bahkan (menurut saya) cerita mudah untuk diedit, misal salah satu pemain diilangin, tapi alur juga akan berubah, namun berubahnya ngak berubah amet. Langsung saja deh simak.
Di sebuah kerajaan, hiduplah seorang raja bernama Ken
Arok. Dia adalah seorang raja yang tampan dan gagah. Pada suatu hari, dia
berburu ke hutan ditemani oleh pengawalnya yang bernama Patih Gajah Mada.
Ken Arok : “ ahh, sial...meleset lagi!! ”
Patih Gajah Mada : “ sabarlah Tuanku, mari kita cari
buruan lain!”
Ketika
keduanya sedang mencari-cari mangsa, tiba-tiba mereka menemukan sebuah
selendang.
Patih Gajah Mada : “ Tuan lihat! Ada sebuah selendang!
Indah sekali...”
Ken Arok : “ Betul
Patih! Indah sekali selendang itu! Siapakah kiranya pemilik selendang itu?”
Patih Gajah Mada : “ Lihat kesana Tuanku!... ada seorang
putri cantik yang sedang mencuci pakaian. Mungkinkah selendang ini milik putri
itu?”
Ken Arok : “ Ya, saya setuju denganmu Patih. Patih simpan
selendang itu!”
Kemudian
Sang Raja dan Patih mendekati putri itu. Terlihat sang putri sedang
mencari-cari selendangnya.
Ken Arok : “ Hai Putri Cantik! Apa yang sedang kau
lakukan?”
Nawang Wulan :
(kaget) “A...aku sedang mencari selendangku. Tanpa selendang itu aku tidak bisa
pulang ke negeriku”
Ken Arok : “ Tenanglah Putri! Aku akan membantumu. Siapa namamu
Putri?”
Nawang Wulan : “ Terimakasih, namaku Nawang Wulan. Siapa kau?”
Patih Gajah Mada : “ Dia adalah Raja Ken Arok. Tuanku ini
adalah seorang raja di negeri ini.”
Ken Arok : “ Hmmm...begini Putri, jika kau tak menemukan
lagi selendangmu, maukah kau ikut pulang ke istana dan menikah denganku?”
Nawang Wulan : “ Apa?? Menikah?? (terdiam)... hmmm
baiklah, tapi berikan aku waktu untuk mencari selendang itu.”
Nawang Wulan telah menyerah untuk mencari selendangnya.
Nawang Wulan pun terpaksa memilih untuk menikah dengan Ken Arok.
Tiga tahun kemudian.......
Nawang Wulan : “ Suamiku...aku merasa sedih. Karena
sampai saat ini kita belum juga mendapat keturunan.”
Ken Arok : “ Sabarlah istriku! Mungkin belum saatnya
Tuhan memberikan anak untuk kita berdua.”
Patih Gajah Mada : “Maaf, saya memotong pembicaraan
Tuanku. Menurut saya, bagaimana jika Tuan mencoba untuk meminta pertolongan
pada Nyi Roro Kidul.”
Ken Arok : “Kalau memang dia bisa menolongku, tunjukan
aku tempat Nyi Roro Kidul!”
Patih Gajah Mada : “Tuanku pergilah ke Laut Kidul, lalu
masuklah ke dalam gua yang berada disana!”
Mau tak mau Ken Arok dan Nawang Wulan beserta Patih Gajah
Mada pergi menemui Nyi Roro Kidul untuk meminta pertolongan agar mendapatkan
keturunan.
Patih Gajah Mada : “Permisi...!”
Nyi Roro Kidul : “Kemarilah!”
Nyi Roro Kidul : “Saya tahu kalian datang untuk meminta
pertolonganku agar mendapat ketutunan, benarkah begitu?”
Nawang Wulan : “Bagaimana Nyai bisa tahu?”
Nyai Roro Kidul : “Hahaha, apakah kau sedang bercanda?
Aku ini seorang Nyi Roro Kidul! Tapi ada satu syarat yang harus kalian penuhi.”
Nawang Wulan : “Apa syarat itu Nyai?”
Nyi Roro Kidul : “Syaratnya mudah. Jika anak yang kau
lahirkan adalah perempuan, maka serahkanlah dia padaku setelah berusia 11
tahun.”
Nawang Wulan & Ken Arok : (terdiam).. “Baiklah kami
terima syarat itu.”
Nyi Roro Kidul : “Kalau begitu sekarang ambilah permen
yang ada di hadapanmu, kemudian makanlah di saat kamu tiba di rumah.”
Akhirnya, Nawang Wulan pun melakukan hal yang
diperintahkan Nyi Roro Kidul. Sembilan bulan kemudian, Nawang Wulan melahirkan
2 anak kembar 1 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.
Sebelas tahun kemudian.....
Jun : “Adikku, sedang apa kau disini?”
Permen Emas : “Oh Kakak!, aku sedang bermain dengan
boneka kesayanganku.”
Jun : “Wahhh cantik sekali. Siapa nama boneka itu?”
Permen Emas : “Namanya boneka Jinny, Kak”
Tiba-tiba Nawang Wulan datang....
Nawang Wulan : “Nak, sedang apa kalian?”
Jun & Permen Emas : “Kami sedang bermain, Bu.”
Nawang Wulan : “Nak, ada satu hal yang ingin Ibu
sampaikan.”
Jun & Permen Emas : “Apa itu, Bu?”
Nawang Wulan : “Begini Nak, sepertinya kini saatnya
kalian untuk berpisah.”
Jun : “Kenapa Bu? Kami adalah anak kembar, kenapa Ibu
tega sekali memisahkan kami?”
Patih Gajah Mada : “Begini, izinkan saya menjelaskan.
Dulu orang tua kalian membuat perjanjian dengan Nyi Roro Kidul, sebagai
imbalannya, Permen Emas harus diserahkan kepada Nyi Roro Kidul pada usia 11
tahun.”
Nawang Wulan : “Betul, dan sekarang Patih Gajah Mada akan
mengantarkan Permen Emas ke hutan untuk di sembunyikan.”
Jun : “Kalau begitu aku ikut ya, Bu?”
Nawang Wulann : “Jangan Nak, itu berbahaya.”
Jun : “Pokoknya aku ingin ikut, Bu. Ayo Permen Emas kita
pergi!”
Nawang Wulan : “Yasudahlah jika itu maumu,
berhati-hatilah Nak!”
Mereka pun pergi ke hutan untuk menyembunyikan permen
dari kejaran Nyi Roro Kidul. Namun tiba-tiba Nyi Roro Kidul datang dan
menghadang mereka disana.
Nyi Roro Kidul : “Mau lari kemana kalian, hah? Kalian tak
akan bisa lari dariku, Ha...ha...ha...”
Patih Gajah Mada : “Jaga ucapanmu! Kalau kau ingin
menangkap mereka, langkahi dulu mayatku! Jun, Permen...cepat kalian lari!”
Terjadilah pertempuran antara Patih Gajah Mada dan Nyi
Roro Kidul. Namun Patih Gajah Mada akhirnya kalah.
Nyi Roro Kidul : “Ha...ha...ha akhirnya kau kalah juga.
Permen Emas tunggu aku, Hi...hi...hi”
Permen Emas terjerat oleh kekuatan Nyi Roro Kidul.
Permen Emas :
“Dewa...tolong aku, selamatkan aku!”
Nyi Roro Kidul : “Tidak...tidaak...apa yang terjadi?
Permen Emas ku kutuk kau....aaaa”
Karena do’a Permen Emas, Nyi Roro Kidul lenyap dan Permen
Emas pun selamat. Tetapi ia tidak bisa kembali ke keluarganya ingatannya telah
hilang akibat sihir Nyi Roro Kidul. Sedangkan Jun kembali lagi ke istana. Di
istana pun Nawang Wulan sedang menunggu kedatangan Jun dan Patih Gajah Mada
dengan gelisah.
Jun : “Ibu...Ibu...!!!” (sambil menangis).
Nawang Wulan : “Ada apa Nak? Mengapa kau menangis?”
Jun : “Aku terpisah dengan Permen Emas, dan sekarang
Permen Emas hilang Bu!”
Nawang Wulan : “Ohhh tidak, Ya Tuhan betapa malang nasib
anakku!...Hah, apa itu?” (sambil menunjuk sebuah selendang, kemudian
mengambilnya) ahhh, ini kan selendangku!.”
Jun
: "Selendang apa itu bu ?"
Nawang
Wulan : "Nak..,ibu telah menemukan
selendang ibu , ibu telah lama mencari nya,sepertinya ibu harus pergi..,selamat
tinggal nak"
Nawang
wulan pun pergi....
Jun : "Ibuuu.. jangan tinggalkan aku
bu.."
Ken
Arok : "Ada apa jun,apa yang terjadii..
?"
Jun : "Ibu pergi... terbang dengan
selendang nya"
Ken
Arok : "Apaa?" (Kaget dan terdiam
sejenak) lalu kemana pergi nya permen emas dan patih gajah mada?
Jun : "Patih gajah mada sudah meninggal
ayah,sedangkan permen emas hilang entah kemana" (Jun menangis sedih)
Ken
Arok pun hanya bisa diam terpaku menyaksikan kenyataan yang ada.
Karena
kesedihan Jun yang amat mendalam , ia selalu menumpahkan isi hatinya pada
boneka kesayangan permen emas.
Jun : "Boneka Jinny,aku sedih aku rindu
pada kembaranku”
(Saat
menangis air mata Jun menetes di boneka Jinny,dan tiba-tiba boneka j jinny pun
hidup)
Boneka
Jinny :
"Tenang lah Jun ttidak usah besedih,aku ada di sini bersamamu"
Jun : "Hahhh... ?! Siapa kauu ?"
Boneka
Jinny : "Tenang Jun aku ini boneka Jinny
,aku hidup karena kesedihanmu yang amat mendalam,aku juga tahu bahwa permen
emas masih hidup,dan takdir akann mempersatukan kalian kembali beberapa tahun
yang akan datang"
Jun : "Benarkah ? ohh syukurlah
terimakasih boneka Jinny"
Boneka
Jinny : "Benar,dan aku akan berubah
kembali menjadi boneka untuk selama-lamanya jika kau telah bersatu kembali
dengan kembaranmu. Oh iya Jun jika kau butuh bantuanku panggil saja namaku 3x
..... okee "
Boneka
Jinny pun berubah lagi menjadi boneka.
Enam
tahun kemudian,Permen emas tumbuh menjadi gadis yang cantik dan mirip sekali dengan Nawang
Wulan.Namun namanya kini telah berganti menjadi Timun emas dan dia sedang dekat
dengan seorang pria bernama Anusapati.
Timun
Emas : "Anusapati kita sudah lama
dekat,kapan kau akan menikahiku?"
Anusapati : "Sabarlah timun emas ,berilah aku
waktu untuk mendapatkan pekerjaan terlebih dahulu"
Timun
Emas : '"Berapa lama lagi aku harus
menunggu?"
Anusapati : "Secepatnya timun emas... , Hmm
begini sore ini aku berniat untuk melamar pekerjaan di
kerajaan.Bagaimana?"
Timun
Emas : "Baiklah kalau begitu,aku akan
ikut mengantarmu"
Di
kerajaan , Anusapati yang ingin melamar pekerjaan sedang di test di dalam sebuah ruangan.Sedangkan timun
ema menunggu di luar. Tiba-tiba Ken Arok datang.
Ken
Arok : "Selamat siang nona,siapakah
gerangan dirimudan sedang apa kau di sini?"
Timun
Emas : "Namaku Timun emas aku sedang
mengantar temanku melamar pekerjaan di istana ini"
Ken
Arok :
Sembari memperhatikan Timun emas "oh begitu,hmm aku adalah raja di
kerajaan ini,kau mirip sekali dengan mantan istriku.Oleh karena itu maukah kau
menikah dengan ku ?"
Timun
Emas : "Akuu ?! Bagaimana bisa,aku belum
bisa menjawab nya tapi akan aku pikirkan"
Ken
Arok : "Baiklah aku tidak memaksa kau
untuk menjawab nya sekarang. kalau begitu aku masih banyak urusan sampai jumpa
lagi timun emas"
Ken
Arok pun pergi,dan Anusapati keluar dari ruangan dengan muka yang sedih.
Anusapati : "Timun Emasaku tidak di terima
bekerja disini,maukah kau menungguku sebentar lagi saja?"
Timun
Emas : "Apaaa?! tidak aku sudah tidak
bisa menunggu lagi,sudah habis kesabaranku.Lebih baik aku menerima lamaran Raja
Ken Arok"
Anusapati : "Apaa?! Jadi kau akan menikah
dengan raja itu ?"
Timun
Emas : "Benar Anusapati, selamat tinggal
"
Anusapati : "Tidak...Timun emasss Timuun
Emass"
Jun
: "Selendang apa itu bu ?"
Nawang
Wulan : "Nak..,ibu telah menemukan selendang ibu , ibu telah lama mencari
nya,sepertinya ibu harus pergi..,selamat tinggal nak"
(Nawang
wulan pun pergi)
Jun
: "Ibuuu.. jangan tinggalkan aku bu.."
Ken
Arok : "Ada apa jun,apa yang terjadii.. ?"
Jun
: "Ibu pergi... terbang dengan selendang nya"
Ken
Arok : "Apaa?" (Kaget dan terdiam sejenak) lalu kemana pergi nya permen
emas dan patih gajah mada?
Jun
: "Patih gajah mada sudah meninggal ayah,sedangkan permen emas hilang
entah kemana" (Jun menangis sedih)
Ken
Arok pun hanya bisa diam terpaku menyaksikan kenyataan yang ada
Karena kesedihan Jun yang amat mendalam ,
ia selalu menumpahkan isi hatinya pada boneka kesayangan permen emas.
Jun
: "Boneka Jinny,aku sedih aku rindu pada kembaranku
(Saat
menangis air mata Jun menetes di boneka Jinny,dan tiba-tiba boneka j jinny pun
hidup)
Boneka
Jinny : "Tenang lah Jun ttidak usah besedih,aku ada di sini
bersamamu"
Jun
: "Hahhh... ?! Siapa kauu ?"
Boneka
Jinny : "Tenang Jun aku ini boneka Jinny ,aku hidup karena kesedihanmu
yang amat mendalam,aku juga tahu bahwa permen emas masih hidup,dan takdir akann
mempersatukan kalian kembali beberapa tahun yang akan datang"
Jun
: "Benarkah ? ohh syukurlah terimakasih boneka Jinny"
Boneka
Jinny : "Benar,dan aku akan berubah kembali menjadi boneka untuk
selama-lamanya jika kau telah bersatu kembali dengan kembaranmu. Oh iya Jun
jika kau butuh bantuanku panggil saja namaku 3x ..... okee "
Boneka
Jinny pun berubah lagi menjadi boneka.
Enam tahun kemudian,Permen emas tumbuh
menjadi gadis yang cantikdan mirip sekali dengan Nawang Wulan.Namun namanya
kini telah berganti menjadi Timun emas dan dia sedang dekat dengan seorang pria
bernama Anusapati.
Timun
Emas : "Anusapati kita sudah lama dekat,kapan kau akan menikahiku?"
Anusapati
: "Sabarlah timun emas ,berilah aku waktu untuk mendapatkan pekerjaan
terlebih dahulu"
Timun
Emas : '"Berapa lama lagi aku harus menunggu?"
Anusapati
: "Secepatnya timun emas... , Hmm begini sore ini aku berniat untuk
melamar pekerjaan di kerajaan.Bagaimana?"
Timun
Emas : "Baiklah kalau begitu,aku akan ikut mengantarmu"
Di
kerajaan , Anusapati yang ingin melamar pekerjaan sedang di testdi dalam sebuah
ruangan.Sedangkan timun ema menunggu di luar.
Tiba-tiba Ken Arok datang.
Ken
Arok : "Selamat siang nona,siapakah gerangan dirimudan sedang apa kau di
sini?"
Timun
Emas : "Namaku Timun emas aku sedang mengantar temanku melamar pekerjaan
di istana ini"
Ken
Arok : Sembari memperhatikan Timun emas
"oh begitu,hmm aku adalah raja di kerajaan ini,kau mirip sekali dengan
mantan istriku.Oleh karena itu maukah kau menikah dengan ku ?"
Timun
Emas : "Akuu ?! Bagaimana bisa,aku belum bisa menjawab nya tapi akan aku
pikirkan"
Ken
Arok : "Baiklah aku tidak memaksa kau untuk menjawab nya sekarang. kalau
begitu aku masih banyak urusan sampai jumpa lagi timun emas"
Ken Arok pun pergi,dan Anusapati keluar dari
ruangan dengan muka yang sedih'
Anusapati
: "Timun Emasaku tidak di terima bekerja disini,maukah kau menungguku
sebentar lagi saja?"
Timun
Emas : "Apaaa?! tidak aku sudah tidak bisa menunggu lagi,sudah habis
kesabaranku.Lebih baik aku menerima lamaran Raja Ken Arok"
Anusapati
: "Apaa?! Jadi kau akan menikah dengan raja itu ?"
Timun
Emas : "Benar Anusapati, selamat tinggal "
Anusapati
: "Tidak...Timun emasss Timuun Emass"
Timun
Emus akhirnya menerima lamaran Ken Arok. Raja Ken arok berniat untuk menikahi
Timun Emas secepatnya. Dan sekarang penghuni istana sedang sibuk mempersiapkan
pesta pernikahan mereka. Sementara Jun mengurung diri di kamar.
Jun : “Boneka Jinni 3x … Ayo hiduplah kamu.
Aku sedang membutuhkanmu.”
Boneka
Jinny : “Ada apa Jun? kau tampak sedih. Bukankah ayahmu akan mengadakan pesta
pernikahan? Seharusnya kamu bergembira.”
Jun : “Ia , tapi aku masih memikirkan Permen
Emas. Kapan dia akan kemnbali?”
Boneka
Jinni : “Oh , begitu. Menurut ramalan,
sebentar lagi kau akan bertemu dengannya.
Sebentar
aku mendapat gambaran masa depan lagi (diam sejenak). Oh tidak , adikmu adalah
orang yang akan menjadi ibu tirimu.”
Jun : “Hah? Yang benar saja.”
Boneka
Jinni : ”Benar, aku tidak mungkin salah.
Jun, kamu harus segera menghentikan pernikahan Ayahmu, cepatlah sebelum
terlambat.” (Berubah lagi jadi boneka)
Langsung
saja Jun berlari untuk menghentikan pernikahan Ayahnya. Dia memberitahu Ayahnya
untuk menghentikan pernikahan karena Timun Emas sebenarnya adalah anak
kandungnya.
Jun : ”Ayah, Ayah.
Hentikan pernikahan ini. Dia adalah Permen Emas , anakumu.”
Ken
Arok : “Hah? Tidak mungkin!
Darimana kau tahu kalau dia adalah adikmu?”
Jun : “Benar Ayah! Percayalah padaku! Boneka
ini yang telah memberitahuku!”
Ken
Arok : “Mana mungkin boneka bisa berbicara?
Sini, kemarikan boneka itu, akan Ayah buang jauh-jauh.” (Boneka Jinni di
lempar)
Jun : “Ah, jangan Ayah!”
Ken
Arok : “Sudahlah Jun, pernikahan sebentar
lagi berlangsung, sebaiknya kau diam Jun!”
Jun
tidak dapat berbuat apa-apa. Di sisi lain Boneka Jinni yang telah di buang oleh
Ken Arok tidak dapat mengontrol dirinya dengan baik karena terkena benturan
yang amat kuat saat di lempar oleh Ken Arok.
Anusapati : ”Sial, hari ini Timun Emas akan
menikah dengan Ken Arok. Aku harus membalas dendam, tapi aku tidak memiliki
pedang. Hmmm bagaimana aku mendapatkan sebuah pedang.”
Ketika
itu datanglah Boneka Jinni.
Anusapati : “Lho orang itu aneh sekali. Hei
hati-hati di depanmu ada batu.”
Boneka
Jinny : “Aduh ya ampun, aku pusing sekali.
Gara-gara aku dilempar oleh Ken Arok, aku jadi tidak bisa mengendalikan dirku.
Terimakasih telah menolongku. Namamu siapa?”
Anusapati
: “Ah sama-sama. Namaku Anusapati, kamu tadi menyebut nama Ken Arok. Apakah
kamu mengenalnya?”
Boneka
Jinny : “Ya, aku mengenalnya dia adalah Ayah dari temanku. Oh... Anusapati
karena kau telah menolongku, aku akan mengabulkan satu permohonanmu.”
Anusapati:
“Ternyata kau punya masalah dengan Ken Arok ya. Baiklah, aku minta kau buatkan
aku sebuah pedang yang bisa membunuh Ken Arok.
Boneka
Jinny: “Ya, Ken Arok telah mengambil Permen Emas, aku harus membunuhnya. Ok !
Permintaanmu saya kabulkan. Sekarang ambilah pedang itu dari tasku!”
Anusapati
: “<setelah membuka tas> Lho
..... apa ini? Ini kan sisir. Mana bisa aku membunuh dengan sisir ini?”
Boneka
Jinny : “Ah, maaf. Baik, akanku coba lagi. Ok, coba sekarang ambil lagi.”
Anusapati:
“Ya, ampun. Apa lagi ini. Ini kan sendok!”
Boneka
Jinny : “Ah ya ampun. Baik, kali ini tak mungkin salah.”
Anusapati:
“Hah? Sebuah pedang! Ken Arok, aku akan membunuhmu.”<lari>
Boneka
Jinny: “Tunggu-tunggu. Pedang itu dikutuk, tunggu.” <jatuh>
Anusapati
tidak tahu kalau pedang itu dikutuk. Siapapun yang membunuh dengan pedang itu,
maka dia akan mati dengan pedang itu pula.
Anusapati:
“Ken Arok, kau telah merebut Timun Emas. Akan kubunuh kau!” <lari dan menusukkan pedang itu ke Ken Arok>
Jun
: “Hah?! Ayah! Huh beraninya kau!”
<mengambil pedang di perut Ayahnya dan menusukkannya ke AS>
Timun
Emas : “Tidak, Anusapati jangan mati. Maafkan aku. Huh, beraninya kau membunuh
Anusapati. Rasakan ini <mengambil
pedang dari perut AS dan menusukkan ke perut Jun>. Anusapati, aku akan
ikut mati bersamamu” <bunuh diri
dengan pedang yang sama>
Begitulah
akhirnya. Mereka semua mati dengan pedang yang sama. Kemudian, Permen Emas dan
Jun tidak bisa bersatu di dunia.
TERIMAKASIH
Comments
Post a Comment
1. Anda boleh berkomentar memakai 'Name/URL'
isi kolom Name dengan 'keyword' blog anda! guna optimasi blog
2. Jangan SPAMMING!!!
3. Dan jangan masukkan LINK aktif
Silahkan berkomentar! Terimakasih