Hidup Damai dengan Semua Orang

Damai sejahtera merupakan anugerah Allah di dalam Yesus Kristus. Yesus datang ke dunia untuk menyampaikan anugerah Allah berupa perdamaian. Inilah yang menjadi dasar utama yang memberi manusia kekuatan untuk mewujudkan damai sejahtera di dalam hubungannya dengan diri sendiri, sesama, bahkan dengan alam. Untuk mewujudkannya kita harus berpedoman pada nilai-nilai sentral manusia: nilai kebenaran, keadilan, kebenaran, kebebasan, kesetaraan, dan kasih.

Kita dapat membawa damai sejahtera dimana-mana, dimana kebenaran harus dinyatakan, keadilan harus ditegakkan, kebebasan dijunjung, kesetaraan diperjuangkan, dan kasih dipraktekkan. Kita dapat berdamai di lingkungan keluarga. Kita dapat berdamai dengan lingkungan yang lebih luas, dengan saudara-saudara kita yang beragama lain.

Tuhan Yesus mengajarkan “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anaak-anak Allah.” (Matius 5:9). Kita dapat simpulkan bahwa anak-anak Allah adalah orang-orang yang membawa damai, menghadirkan perdamaian, bekerja keras untuk menciptakan perdamaian. Orang yang menghembusakn permusuhan, kedengkian, dan kebencian tidak dapat disebut anak-anak Allah, apa pun agamanya.

Dalam mewujudkan damai sejahtera, tentu kita akan menghadapi berbagai tantangan.

Perkembangan emosi yang labil. Kita menyadari bahwa di masa remaja kita sering mengalami perubahan baik fisik maupun kejiwaan, dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Perubahan hormonal yang ada dalam tubuh kita masih terus terjadi. Hal inilah yang membuat remaja seringkali labil di dalam mengendalikan emosi, mengambil keputusan, dan sebaginya.

Di dalam pengambilan keputusan atau tindakan, kita masih lebih mengutamakan aspek mewujudkan gejolak hati dan keinginan. Inilah salah satu dari berbagai tantangan yan kita hadapi dalam mewujudkan damai sejahtera tersebut.

Kepentingan pribadi atau kelompok. Sebagai makhluk yang berakal budi kita tentunya memiliki keinginan-keinginan yang hendak kita lakukan atau capai di dalam kehidupan kita. Keinginan-keinginan inilah yang kita sebut dengan kepentingan (pribadi atau kelompok) yang kita miliki tidak sesuai dengan kepentingan orang lain. Benturan-benturan seperti ini terkadang menjadi penghambat bai kita untuk mewujudkan damai sejahtera.

Keberagaman manusia. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang pluralis atau majemuk atau sangat beragam. Kita berjumpa dan bergaul dengan orang-orang yang berbeda agama, suku, etnis, tingkat sosial, dan tingkat ekonomi, bahkan sikap dan karakter lengkap dengan segala keinginan dan kelengkapannya.


Hal ini menjadi tantangan bagi kita di dalam upaya mewujudkan damai sejahtera. Ingatlah, bahwa dasar yang memungkinkan kita mewujudkan damai sejahtera itu adalah dimulai dengan proses di dalam diri sendiri, yakni penerimaan, pemulihan, dan pegampunan, yang didasarkan pada nilai-nilai dasar manusia, yaitu kebenaran, keadilan, kebebasan, kestaraan, dan kasih.

Comments