Kartunet Kampanye Aksesibilitas Tanpa Batas

Kartunet Kampanye Aksesibilitas tanpa Batas. Menurut KBBI, Aksesibilitas adalah hal dapat dijadikan akses. Sedangkan menurut Wikipedia, aksesibilitas adalah kemudahan dicapai oleh orang, terhadap suatu objek, pelayanan ataupun lingkungan. Saya menyimpulkan, aksesibilitas adalah suatu pelayanan publik yang dijadikan akses atau jalan. Biasanya difokuskan untuk para disabilitas.

Jujur saja di daerah saya sendiri tidak ada fasilitas khusus yang membantu para disabilitas. Bahkan aksesbilitasnya, ya contohnya trotoar saja, di tempat saya masih ada aja yang dipake pedagang-pedagang kaki lima ataupun ada juga yang sudah rusak. Padahal masih ada orang-orang disabilitas di tempat saya, entahlah jumlahnya berapa, mereka pasti terhalangi atau bahkan kasarnya tersiksa. Yang saya lihat biasanya orang yang memakai tongkat itupun jarang sekali dijumpai adapun orang peminta-minta di jalanan, belum pernah saya lihat orang disabilitas yang pake kursi roda dan semacamnya melintas jalan di trotoar terus nyebrang dan berkeliaran ke sana ke mari.

Mungkin di kota saya jumlah orang disabilitas tidak terlalu banyak seperti di kota-kota metropolitan. Belum ada permasalahan yang kompleks terjadi di kota saya, sehingga pertumbuhan orang disabilitas tidak terlalu banyak. Tidak seperti kota metropolitan yang sudah kompleks, maka aksesibilitasnya pun levelnya harus semakin naik dan naik.

Pendapat saya sih para disabilitas di kota saya menjadi terbatas pergerakannya kesana kemari. Karena apalagi? Kalau bukan karena aksesibilitas mereka kurang memadai, sehingga keberadaan mereka pun jarang diketahui orang banyak. Saya sendiri jika menjadi orang disabilitas akan merasakan hal yang sama seperti mereka. Tidak bisa jalan-jalan ke tempat ramai seperti di alun-alun, taman kota, ataupun sekedar jalan-jalan santai di pusat keramaian.

Saya melihat keadaan seperti ini sebenarnya prihatin sekali. Di tempat saya kenyamanan publik nampaknya PR besar buat pemerintahan kota saya, gimana nggak tugasnya pemerntah kota ataupun dinas-dinas dan bagian-bagian yang lainnya, kurang 1 Km dari tempat Kantor Bupati, ada jalan yang  cukup besar dan lalu lalang, dan jalan itu jueeelek banget. Udah kayak jalan bebatuan di kampung-kampung, padahal itu jalan aspal, coba gan ngeri kagak tuh. Ini dikarenakan tidak ada gorong-gorong di jalan itu. Padahal sudah lama terjadi tapi tetap saja dibiarkan.

Saya sebagai anak SMA, hanya bisa menulis artikel ini sebagai bentuk suara keprihatinan saya. Dan saya juga berdoa untuk para pemakai aksesibilitas atau pelayanan publik lainnya untuk saling menghormati di jalan dan saling membantu baik disabilitas ataupun nondisabilitas. Seharusnya perilaku kita itu seperti itu sebagai orang yang beradab, beriman, dan sosialis. Dan pemerintah kota ataupun dinas-dinas yang lainnya mau peka melihat hal seperti ini tidak harus sampai didemo dan juga harus berkembang pemikirannya dan saling bekerjasama dengan baik itu masyarakat ataupun organisasi atau kedinasan lainnya  agar kenyamanan publik semakin terasa untuk para disabilitas dan nondisabilitas.

Beruntung sekali saya bisa menyuarakan suara saya sebagai bentuk keikutsertaan saya peduli lingkungan sekitar dan juga sebagai bentuk partisipasi saya mengikuti kontes blogging dari kartunet. Saya mengucapkan terimakasih KARTUNET yang didukung juga oleh operator seluler XL dan ASEAN BLOGGER mau membuat kontes yang temanya sangat menarik ini. Semoga kontes blogging ini tidak sia-sia adanya dan berhasil mengkampanyekan aksesibilitas baik untuk disabilitas dan nondisabilitas.

Maka dariitu saya mengajak pembaca juga mau ikut mengkampanyekan yah paling tidak menshare artikel ini atau mengikuti kontes blognya atau berkomentar di artikel ini atau berdiskusi dengan teman-temanmu. Ayo ikut ambil bagian dari aksi ini! Kampanye aksesibilitas tanpa batas! Demi Kenyamanan fasilitas di kota kita.  Tema : Aksesibilitas serta kenyamanan fasilitas publik di Indonesia.